Sambut Bimbingan Teknis Tahun 2024,
Aparatur Pengadilan Agama Magetan Ikuti Pembukaan & Pembinaan Oleh Ketua Mahkamah Agung RI
Magetan | pa-magetan.go.id | Pengadilan Agama Magetan diwakili oleh Panitera dan Aparatur Pengadilan Agama Magetan mengikuti Pembukaan Kegiatan Bimbingan Teknis Secara Daring Tahun 2024 dan Pembinaan oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H dari Media Center Pengadilan Agama Magetan. Kegiatan ini menindaklanjuti surat undangan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 046/DJA/DL1.10/I/2024 tanggal 10 Januari 2024. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Dalam sambutannya Ketua Mahkamah Agung RI (Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H) menyampaikan pembinaan terkait penguatan integritas. Integritas merupakan landasan utama dari kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Setiap peristiwa pelanggaran terhadap integritas bukan saja dapat mencoreng wajah peradilan Indonesia, namun juga dapat menimbulkan dampak serius, berupa menurunnya tingkat kepercayaan publik kepada Lembaga peradilan itu sendiri. Mahkamah Agung akan terus mendorong Optimalisasi pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM, Penguatan fungsi dan peran role model di setiap satker, Public campaign anti-korupsi, serta Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Yang kedua, tentang Penguatan Kelembagaan. Disampingmendorongupaya-upaya administratif berupa peningkatan kelas pengadilan, pendirian satuankerja peradilan baru, Mahkamah Agung akan terus mengawal peran dan eksistensi Lembaga Peradilan Agama, sehingga benar-benar turut serta dalam menyelesaikan problematika hukum di tengah masyarakat. “Hakim Peradilan Agama memiliki kepekaan terhadap isu-isu yang dihadapi oleh perempuan dan anak dalam sistem peradilan, serta mempertimbangkan aspek ini dengan baik dalam putusan. Hakim-hakim peradilan agama memiliki peran kunci dalam memastikan bahwa ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang dialami oleh kelompok rentan dapat diatasi dengan memberikan perlindungan hokum yang sesuai”, ungkap beliau.
Selanjutnya yang Ketiga, Kepemimpinan dan SDM. Kepemimpinan dan SDM yang tangguh merupakan fondasi utama bagi keberhasilan suatu organisasi. Kepemimpinan yang kuat pada tingkat peradilan adalah kunci untuk mencapai tujuan-tujuan strategis dan memastikan keberlanjutan reformasi peradilan. Sedangkan sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting dalam mewujudkan profesionalisme badan peradilan.
Selanjutnya yang Keempat, tentang Optimalisasi IT. Pembangunan SSO Ditjen Badan Peradilan Agama sebagai backup dari SSO SIMARI Mahkamah Agung, serta pembangunan Super App Badilag adalah langkah positif dalam rangka efisiensi dan integrasi seluruh aplikasi di Ditjen badilag maupun di seluruh satker yang ada di bawahnya. “Jangan pernah berhenti untuk berkreasi, menciptakan inovasi-inovasi baru, sehingga format layanan pengadilan semakin modern dan up to date dengan perkembangan yang terjadi, Kemajuan IT peradilan haruslah seimbang dengan kemampuan dan kecakapan aparatur sebagai user. Smart tools tidak akan berfungsi tanpa smart peoples. Untuk itu, kita tidak boleh hanya memodernisasi alat, tapi mengabaikan pembangunan manusianya. Namun keduanya harus berjalan seiringan agar dapat membuahkan hasil terbaik”, lanjutnya.
Semoga kegiatan yang dilaksanakan ini diberkahi Allah SWT dan bermanfaat dalam peningkatan pelayanan kepada para pencari keadilan. Aamiin...
(Pa.Mgt/TO)
Magetan, 19 Januari 2024
